Pages

Subscribe:

Selasa, 08 Maret 2011

12 KELEBIHAN MELIA NATURE INDONESIA+ARTIKEL: RIZKI & RP 1 JUTA 

1. Khasiat produk telah dibuktikan secara ilmiah oleh para pakar di seluruh dunia.
2. Produk 100% alami, dapat dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa efek samping apapun.
3. Produk telah terdaftar di BPOM RI, memiliki sertifikat halal dan memiliki sertifikat GMP (Good Manufacturing Practice), yaitu sertifikat internasional menyangkut keamanan produk.
4. Melia Propolis adalah green propolis, yaitu jenis propolis terbaik di dunia yang dihasilkan oleh lebah madu dari tumbuhan Baccharis dracunculifolia.
5. Biaya pendaftaran menjadi anggota sangat murah, hanya Rp 30.000,- dibayarkan sekali seumur hidup tanpa ada tambahan biaya apapun. Hak usahanya berlaku untuk seumur hidup dan dapat diwariskan.
6. Pembangunan jaringan menggunakan sistem binari (2 kaki) yang sederhana dan memiliki peluang lebih besar untuk terus berkembang karena sangat memungkinkan terjadinya limpahan downline dari atas.
7. Perhitungan keuntungan finansialnya mudah dan tidak berbelit-belit, hasilnya besar dan benar-benar riil.
8. Untuk mendapatkan bonus, tidak ada istilah tutup point atau penetapan target penjualan, baik target harian, target mingguan atau target bulanan. Bonus tetap akan diberikan dan ditransfer langsung ke rekening kita, seberapapun nilai bonus itu.
9. Bonus dibayarkan harian. Hari ini kita mendapat bonus, maka esok hari bonus tersebut sudah masuk ke dalam rekening.
10. Jika distributor telah berhasil menjual 1 lot, baik propolis atau HGH, maka itu berarti modal yang dikeluarkan telah impas dan selanjutnya distributor tinggal menikmati keuntungan, baik keuntungan dari sponsoring, leadership atau penjualan langsung jika ia menginginkan.
11. Fakta membuktikan, ratusan ribu pasien penyakit berat di Indonesia (dan jutaan untuk seluruh dunia), berhasil disembuhkan setelah konsumsi propolis secara rutin.
12. Kenyataan di lapangan, berjuta-juta orang menderita sakit kronis dan berbahaya. Mereka memerlukan informasi obat yang aman dan benar-benar mampu menyembuhkan. Ini merupakan kesempatan luas untuk berbuat kebaikan kepada sesama, sekaligus mendapat keuntungan finansial.

RIZKI ITU USAHA DALAM KERANGKA TAKDIR
Jika ingat soal jual-menjual dan ingat kenyataan bahwa saya benar-benar bukan penjual yang pandai --kalau tak boleh disebut: tak becus menawarkan--, saya jadi ingat cerita seorang teman yang menjadi sales buku pelajaran di sekolah-sekolah.
Dia mengatakan, rizki itu usaha, tapi rizki itu juga takdir. Kalau rizki itu hak kita, maka ia tak akan lari ke mana-mana. Dengan cara apapun, ia akan tetap sampai pada kita.
Dia mengisahkan salah seorang kawannya yang sama-sama berprofesi sebagai sales buku. Perbedaannya, kalau dia adalah penjual yang benar-benar lihai, maka kawannya itu hampir-hampir tak bisa bicara dan tak bisa menawarkan sebagaimana selayaknya seorang penjual.
Pada suatu hari karena hujan, ia berteduh di teras sebuah sekolah. Salah seorang guru yang melihatnya menegur, “Masuk sini aja Mas, nanti basah.”
“Ya, Buk, makasih”, jawabnya sambil mengikuti masuk ruang guru dan duduk di kursi dekat pintu.
“Bawa apa itu?” tanya Bu Guru.
“Buku, Buk.”
“Buku apa?”
“Buku pelajaran.”
“Ada yang untuk SMP?”
“Ada, Buk.”
“Coba lihat”, kata Bu Guru kemudian.
Tak hanya beliau yang akhirnya melihat, tapi guru-guru yang lain yang kebetulan tidak mengajar pun turut melihat-lihat. Singkat cerita, terjadilah tawar-menawar harga buku hingga akhirnya salah seorang guru bahkan memesan dalam jumlah banyak untuk siswa-siswanya (saat itu buku pelajaran masih boleh dijual bebas di sekolah).
Apa sesungguhnya yang hendak disampaikan kawan saya itu tentang kejadian ini?
1. Dia hanya ingin menegaskan, jangan takut tak bisa ngomong kepada konsumen, sampaikan saja apa adanya informasi tentang produk yang Anda jual tanpa harus merayu-rayu, tanpa harus memaksa, tanpa harus berlebih-lebihan. Jika memang produk yang Anda jual berkualitas bagus dan dibutuhkan, tentu konsumen akan membeli juga. Oleh karena itu, sesungguhnya yang paling dibutuhkan adalah kemampuan Anda menguasai banyak informasi tentang produk tersebut, serta informasi-informasi lain yang mendukung.
Dengan demikian, sebenarnya tak ada alasan ‘tak bisa’ hanya karena Anda tak pandai bicara. Meskipun tentu saja, kemampuan Anda berkomunikasi dengan konsumen tetap akan memberikan nilai yang sangat baik.
2. Kalau rejeki Anda akan datang melalui jalan ini, maka ia sama sekali tak akan lari ke manapun. Burung saja yang terbang tinggi di langit tanpa dibekali akal, berangkat dari sarang di pagi hari dalam keadaan lapar dan dapat pulang di senja hari dalam keadaan kenyang. Allah-lah yang menjamin rizkinya. Namun demikian, kemampuan Anda memilih jalan yang lebih prospektif dan besarnya semangat Anda untuk meraihnya, tetap merupakan nilai plus yang tidak boleh diabaikan.
Bukankah demikian?



SUSAHNYA BONUS SATU JUTA RUPIAH

Saya pernah diundang dalam grand meeting sebuah MLM di Solo Jawa Tengah, yang dihadiri oleh para member dan bakal calon member dari berbagai kota di Jawa. Dalam satu sesi acara, maka dipanggillah oleh MC para member yang telah memperoleh gelar Silver Enterpreneur. Dengan bangga mereka berlari-lari kecil menaiki panggung kemudian memperkenalkan diri.
Setelah turun, giliran berikutnya dipanggil member-member yang telah meraih predikat Bronze Enterpreur. Sama seperti sebelumnya, dengan penuh semangat mereka meneriakkan yel-yel dan menyebutkan nama dan asal masing-masing.
Berikutnya telah dipanggil pula mereka yang belum bergelar tapi telah memperoleh bonus Rp 10 juta, Rp 5 juta, demikian seterusnya hingga mereka yang bonusnya mencapai minimal Rp 1 juta.
Kesan yang saya tangkap (sangat subyektif), demikian sulit peringkat-peringkat itu telah dicapai sehingga hanya beberapa orang saja yang berkesempatan naik panggung kehormatan.
Karena saya member Melia Nature Indonesia (MNI), secara otomatis kemudian saya membandingkan dengan MNI yang hanya memiliki 2 produk saja, yaitu Melia Propolis dan Melia Biyang HGH. Berdasarkan pengalaman saya, untuk meraih bonus Rp 3 juta, mudahnya hampir-hampir bagaikan membalik telapak tangan saja. Padahal Melia Nature adalah bisnis riil dengan produk yang benar-benar riil, tidak sebagaimana MLM di atas yang berbau money game.
Dari kenyataan itu serta dari pengalaman beberapa member yang lain, ternyata kunci dari keberhasilan para member MNI terletak pada kekuatan produknya (kualitas dan manfaat Melia Propolis dan Melia HGH).
Ditunjang dengan sistem pembentukan jaringan yang sederhana (binary) dan sistem pembagian bonus yang mudah dan sangat memuaskan, maka semakin nyatalah keunggulan Melia Nature Indonesia sebagai salah satu perusahaan MLM yang paling favorit.
HARGA DAN CARA PEMBELIAN 
■ Harga per botol Melia Propolis isi 6 ml adalah Rp 100.000,-
Sedangkan harga 1 lot (7 botol) adalah Rp 550.000,-
■ Harga per botol Melia Biyang HGH isi 15 ml adalah Rp 250.000,-
Sedangkan harga 1 lot (4 botol) adalah Rp 550.000,-
Dengan demikian pembelian sekaligus 1 lot atau lebih, jauh lebih efisien daripada pembelian eceran.


CARA PEMBELIAN 
Pembelian Melia Propolis dan Melia Biyang HGH dapat dilakukan melalui:
Transfer ke rekening No. 0010-01-024553-50-5 Bank BRI Kantor Cabang Blora a.n. Ruri Ispamungkassiwi.
Datang langsung ke Azka Net, Jalan Gatot Subroto Km 3,2 Blora 
Untuk dalam kota Blora, Rembang, Cepu silakan telepon atau SMS ke nomor 085641533226. Kami akan mengantarnya sampai ke alamat, insya Allah.
■ Pemesanan untuk seluruh wilayah Jawa dan Bali bebas bea kirim.
■ Pemesanan untuk wilayah Sumatra, Nusa Tenggara dan Kalimantan tambah bea kirim Rp 10.000,- untuk 2 lot (14 botol) atau kurang.
■ Pemesanan untuk wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua tambah bea kirim Rp 15.000,- untuk 2 lot (14 botol) atau kurang.

ALTERNATIF TEMPAT PEMBELIAN
Selain dengan cara di atas, pembelian Melia Propolis dan Melia Biyang HGH dapat dilakukan dengan menghubungi salah satu distributor berikut ini :


Novianto Agung Nugroho, S.E.
Taman RT 02 RW 04 Tamanrejo, Tunjungan,
Blora, Jawa Tengah 58252
Telp. 085641533226

Fitri Arismawati Dyah A., S.Si., Apt.
Apotek Ramadhan
Jl. Ngareng No. 82 Cepu, Blora, Jawa Tengah
Telp. 085727622186

Ruri Ispamungkassiwi
Jl. Diponegoro Lr. 6 No. 22-B Cepu, Blora, Jawa Tengah
Telp. 085641731738

Wiwik
Toko Obat Mugi Waras
Telp. 085226395308

Anton Kurniawan 
Rembang
Hp.08122866136/ 08156603466

Umi 
Apotek Kita Jaya
Randublatung, Blora
Hp.081329088841

Eka Sapta, Sfarm. Apt 
Apotek Sehat Raya
Kunduran
Hp.0818504050

Apotek Wahyu Sejati 
Jl. Mr Iskandar
Blora

Leni 
Apotek Raya
Jl. Blora - Rembang, Medang
Hp. 087742140296




Minggu, 06 Maret 2011

TRUBUS-PROPOLIS ATASI 30 PENYAKIT TERBUKTI SECARA ILMIAH

Peti mati dan lokasi pemakaman Tarsisius Sarbini sudah disiapkan. Kondisi pria 61 tahun itu memburuk akibat penyakit jantung koroner. Dokter menawarkan operasi by pass untuk mengatasi pencabut nyawa nomor wahid itu, tetapi keluarga menolak.
Bagi pasangan Tarsisius Sarbini dan Sri Subekti yang berprofesi guru, biaya operasi Rp 150 juta itu sangat mahal. “Jika rumah saya jual juga tak menyelesaikan masalah. Saya tak mau menyengsarakan anak-istri”, kata Sarbini yang merokok sejak 1970 dan menghabiskan 3 bungkus setiap hari mulai 1985 hingga 1995. Apalagi menurut dokter yang merawat peluang sembuh setelah operasi hanya 50%. Dalam kondisi pasrah itu sebuah peti mati pun disiapkan.
Tak ada pilihan lain bagi Sri Subekti selain harus membawa suami kembali ke rumah. Pada 5 September 2005 itu mereka meninggalkan rumahsakit di Bandung dan pulang ke Depok, Jawa Barat. Pria kelahiran Banyumas, Jawa Tengah, 14 Maret 1944 itu hanya terbaring. Seluruh aktivitasnya dilangsungkan di atas tempat tidur. Keluarga bagai menanti dentang lonceng kematian Sarbini.

Pertahanan Kota
Jauh sebelum disarankan operasi, Sarbini berupaya keras mencari kesembuhan. Ia mengkonsumsi beragam herbal. Sekadar menyebut contoh ia rutin minum segelas rebusan daun keluwih Artocarpus altilis. Lama konsumsi 3 bulan, belum juga membawa perubahan. Ia juga disiplin menelan 9 jenis obat yang diresepkan dokter 3 kali sehari, tetapi 7 sumbatan di jantung belum juga teratasi.
Beberapa hari setelah tiba di rumah, H. Anwar, orangtua dari murid yang ia didik, menyodorkan propolis. Sarbini pun patuh dan mengkonsumsi masing-masing 3 kapsul propolis 3 kali sehari. Tiga jenis obat dari dokter -sama dengan yang di konsumsi sebelumnya- ia telan 1 jam setelah menelan propolis. Sepekan berselang, pria 65 tahun itu merasakan khasiatnya. “Saya bisa berjalan 5 meter dan mengangkat gayung”, kata Sarbini.
Itu kemajuan luar biasa. Sebelumnya, jangankan berjalan, bangkit dari tidur pun ia tak mampu. Dada yang semula sakit seperti ditusuk-tusuk pisau, intensitasnya kian berkurang. Keruan saja istri dan keluarganya senang bukan kepalang. Sebulan kemudian ia merasa sangat bugar. Saat ditemui Trubus di rumahnya pada 16 Desember 2009, Sarbini tampak gagah.
Aktivitasnya jalan sehat ketika pagi dan mengajar pada siang hingga sore hari. Singkat kata keluhan-keluhan yang dulu ia rasakan, hilang sama sekali. Kesembuhannya memang belum ia buktikan melalui pemeriksaan medis. Setelah kondisinya membaik, 4 tahun terakhir Sarbini belum memeriksakan jantung lantaran biaya relatif mahal, mencapai Rp 25 juta.
Menurut dr. Robert Hatibi di Jakarta sembuhnya Sarbini dari penyumbatan pembuluh darah jantung karena kemampuan propolis mengikat radikal bebas sehingga sumbatan terkikis. Sumbatan itu akibat nikotin dalam rokok yang menebalkan dinding pembuluh darah di jantung. Selain mengikis, “Propolis juga menjaga kemudian mempertahankan elastisitas dan daya kapilaritas aorta serta vena jantung”, kata Hatibi.

Mumi
Propolis yang dikonsumsi Sarbini merupakan produk yang dihasilkan lebah. Spesies yang banyak diternakkan adalah Apis cerana dan Apis mellifera. Propolis berbeda dengan madu, produk utama lebah. Madu terdapat di dalam sarang heksagonal; propolis di luar sarang. Pada sarang buatan berupa kotak kayu, lebah-lebah pekerja meletakkan propolis di celah antarpapan, bingkai, atau tutup sarang.
Ir. Hotnida CH Siregar, M.Si., ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor mengatakan, lebah pekerja mengolah propolis dari berbagai bahan seperti pucuk daun, getah tumbuhan, dan kulit beragam tumbuhan seperti akasia dan pinus. Menurut Dolok Tinanda Haposan Sihombing, ahli lebah dari Institut Pertanian Bogor, propolis merupakan bahan campuran kompleks terdiri atas malam, resin, balsam, minyak, dan polen.
Kata propolis berasal dari bahasa Yunani: pro berarti sebelum, polis bermakna kota. Kota dalam kehidupan serangga sosial itu adalah sarang. Secara harfiah propolis bermakna sebelum sampai kota. Bagi lebah propolis bermanfaat menambal celah-celah sarang, menutup lubang, dan mensterilkan sarang. 'Kota' lebah selalu dalam kondisi steril berkat propolis.
Hotnida mengatakan fungsi propolis lain adalah membungkus atau memumikan bangkai hama yang masuk ke sarang lebah. Dengan demikian propolis menghentikan pertumbuhan dan penyebaran bakteri, cendawan, dan virus sehingga penyakit tak tersebar dan sarang tetap steril. Hama yang dibungkus dengan propolis pun menjadi awet dan tak busuk lantaran propolis bersifat antibakteri. Metode itulah yang ditiru oleh nenek moyang bangsa Mesir untuk mengawetkan jenazah.
Menurut Ir. Bambang Soekartiko, pemilik Bina Apiari, kualitas propolis tergantung dari sumber tanaman dan proses pembuatan. Tanaman sumber propolis di negara subtropis seperti Bulgaria, Korea, dan Rusia adalah pohon poplar Populus sp. Brasil mempunyai Bacharis dracunculifolia dan Dalbergia sp masing-masing sebagai sumber propolis hijau dan merah yang mempunyai bioflavonoid tinggi. Brasil sohor sebagai negara utama produsen propolis di dunia.
Produknya yang terkenal adalah propolis hijau bermutu tinggi karena kandungan bioflavonoid yang tinggi. Flavonoid merupakan komponen tumbuhan yang bersifat sebagai bahan-bahan anticendawan, antibakteri, antivirus, antioksidan, dan antiinflamasi. “Di Indonesia belum ada penelitian jenis tanaman sumber propolis yang kandungan bioflavonoidnya tinggi”, kata Soekartiko.

Kotoran?
Warna propolis beragam, meski pada umumnya cokelat gelap. Namun, kadang-kadang ditemukan juga propolis berwarna hijau, merah, hitam, bahkan putih tergantung dari sumber resin. Produksi propolis relatif kecil, 20 gram setahun dari 200.000 lebah. Karena warnanya yang cenderung gelap itulah banyak peternak lebah menganggap propolis sebagai kotoran.
Apalagi para peternak itu juga belum mengetahui khasiat propolis. Oleh karena itu mereka justru membuang propolis dari sarang karena menganggap kotor. Padahal, untuk memanen propolis, relatif mudah. Peternak mengerok secara hati-hati dan mengekstraknya. Nah, karena jarang dilirik peternak, maka penggunaan propolis untuk kesehatan kalah populer ketimbang produk lebah lain seperti madu dan royal jeli. Peternak lebah di Amerika Serikat juga menganggap propolis sebagai bahan pengganggu. Propolis melekat di tangan, pakaian, dan sepatu ketika cuaca panas serta berubah keras dan berkerak ketika dingin.
Padahal, harga propolis jauh lebih mahal daripada madu. Saat ini di Indonesia harga propolis di tingkat peternak mencapai Rp 700.000; madu Rp 35.000 per kg. Baru pada akhir 1990-an propolis dilirik sebagai bahan berkhasiat ketika Jepang meriset lem lebah untuk kesehatan. Takagi Y dari Sekolah Kesehatan Universitas Suzuka membuktikan keampuhan propolis meningkatkan sistem imunitas tubuh. Riset lain dari University of Japan membuktikan bahwa propolis mengurangi risiko sakit gigi. Dari pembuktian ilmiah itulah penggunaan propolis sohor di Jepang.
Menurut Hotnida penggunaan propolis di Indonesia juga terpengaruh hasil riset di Jepang. Masyarakat di Indonesia ramai menggunakan lem lebah alias propolis pada 2 tahun terakhir. Itu sejak kehadiran beberapa produsen dan distributor seperti PT Ratu Nusantara, CV Cahya Sejahtera, PT Melia Nature Indonesia, dan PT High Dessert Indonesia. Di pasaran kini terdapat beragam produk berbasis propolis seperti kapsul propolis murni, cairan propolis murni, dan campuran propolis dan madu.

Riset Ilmiah
Seiring dengan tren pemanfaatan propolis, para periset menguji ilmiah lem lebah itu. Dra. Mulyati Sarto, M.Si., peneliti di Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, membuktikan bahwa propolis sangat aman dikonsumsi. Dalam uji praklinis, Mulyati membuktikan LD50 propolis mencapai lebih dari 10.000 mg. LD50 adalah lethal dosage alias dosis yang mematikan separuh hewan percobaan.
Jika dikonversi, dosis itu setara 7 ons sekali konsumsi untuk manusia berbobot 70 kg. Faktanya, dosis konsumsi propolis di masyarakat amat rendah, hanya 1-2 tetes dalam segelas air minum. Dosis penggunaan lain pun hanya 1 sendok makan dilarutkan dalam 50 ml air.
“Tingkat toksisitas propolis sangat rendah, jika tak boleh dibilang tidak toksik”, kata Mulyati. Bagaimana efek konsumsi dalam jangka panjang? Master Biologi alumnus Universitas Gadjah Mada itu juga menguji toksisitas subkronik. Hasilnya konsumsi propolis dalam jangka panjang tak menimbulkan kerusakan pada darah, organ hati, dan ginjal. Dua uji ilmiah itu -toksisitas akut dan toksisitas subkronik- membuktikan bahan suplemen purba itu sangat aman dikonsumsi.
Propolis itu pula yang dikonsumsi Evie Sri, kepala Sekolah Dasar Negeri Kertajaya 4 Surabaya, untuk mengatasi kanker payudara stadium III. Evie akhirnya sembuh dari penyakit mematikan itu. Kesembuhannya selaras dengan riset Prof. Dr. Mustofa, M.Kes., peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, yang meriset in vitro propolis sebagai antikanker. Sang guru besar menggunakan sel HeLa dan Siha -keduanya sel kanker serviks- serta T47D dan MCF7 (sel kanker payudara).
Selain itu ia juga menguji in vivo pada mencit yang diinduksi 20 mg dimethilbenz(a)anthracene (DMBA), senyawa karsinogenik pemicu sel kanker. Frekuensi pemberian 2 kali sepekan selama 5 minggu. Hasil riset menunjukkan propolis mempunyai efek sitotoksik pada sel kanker. Nilai IC50 pada uji in vitro mencapai 20-41 μg/ml. IC50 adalah inhibition consentration alias konsentrasi penghambatan propolis terhadap sel kanker.
Untuk menghambat separuh sel uji coba, hanya perlu 20-41 μg/ml. Angka itu setara 0,02-0,041 ppm. Bandingkan dengan tokoferol yang paling top sebagai antioksidan. Nilai IC50 tokoferol cuma 4-8 ppm. Artinya untuk menghambat radikal bebas dengan propolis perlu lebih sedikit dosis ketimbang tokoferol. Dengan kata lain nilai antioksidan propolis jauh lebih besar daripada tokoferol.
Pada uji in vivo, propolis berefek antiproliferasi. Proliferasi adalah pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali sehingga berhasil membentuk kelompok. Dari kelompok itu muncul sel yang lepas dari induknya dan hidup mandiri dengan 'merantau' ke jaringan lain. Antiproliferasi berarti propolis mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.
“Terjadi penurunan volume dan jumlah nodul kanker pada tikus yang diberi 0,3 ml dan 1,2 ml propolis”, ujar dr. Woro Rukmi Pratiwi, M.Kes. Sp.PD., anggota tim riset. Dalam penelitian itu belum diketahui senyawa aktif dalam propolis yang bersifat antikanker. Namun, menurut dr. Ivan Hoesada di Semarang, Jawa Tengah, senyawa yang bersifat antikanker adalah asam caffeat fenetil ester.

Terpadu
Banyak bukti empiris yang menunjukkan penderita-penderita penyakit maut sembuh setelah konsumsi propolis. “Penyakitnya berat yang dokter spesialis sudah pasrah”, kata dr. Ivan. Sekedar menyebut beberapa contoh adalah Siti Latifah yang mengidap stroke, Wiwik Sudarwati (gagal ginjal), dan Rohaya (diabetes mellitus). Menurut dr. Hafuan Lutfie, M.B.A., mekanisme kerja propolis sangat terpadu. Dalam menghadapi sel kanker, misalnya, propolis bersifat antiinflamasi alias antiperadangan dan anastesi atau mengurangi rasa sakit.
Yang lebih penting propolis menstimuli daya tahan tubuh. “Tubuh diberdayakan agar imunitas bekerja sehingga mampu memerangi penyakit”, kata Lutfie, dokter alumnus Universitas Sriwijaya. Kemampuan propolis meningkatkan daya tahan tubuh disebut imunomodulator. Dr. dr. Eko Budi Koendhori, M.Kes. dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga membuktikan peningkatan kekebalan tubuh tikus yang diberi propolis. Biasanya infeksi Mycobacterium tuberculosis -bakteri penyebab tuberkulosis (TB)- menurunkan kekebalan tubuh dengan indikasi anjloknya interferon gamma dan meningkatkan interleukin 10 dan TGF. Interferon gamma adalah senyawa yang diproduksi oleh sel imun atau sel T yang mengaktifkan sel makrofag untuk membunuh kuman TB. Interleukin dan TGF merupakan senyawa penghambat interferon gamma.
Doktor ahli tuberkulosis itu membuktikan interferon gamma tikus yang diberi propolis cenderung meningkat hingga pekan ke-12. Sebaliknya interleukin 10 justru tak menunjukkan perbedaan bermakna. “Pemberian propolis pada mencit yang terinfeksi TB mampu mengurangi kerusakan pada paru-paru dengan cara meningkatkan sistem imun tubuh”, kata dr. Eko.
Dengan kelebihan itu pantas bila permintaan propolis cenderung meningkat. Cahya Yudi Widianto pada Mei 2009 baru memasarkan 300 botol masing-masing berisi 250 ml, kini mencapai 500 botol. Malaysia minta rutin 250 botol per bulan. Hendra Wijaya yang mengelola gerai Melia Nature Indonesia di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mampu menjual 50 paket per hari. Sebuah paket terdiri atas 7 botol masing-masing bervolume 6 ml seharga Rp 550.000 atau total omzet Rp 2.750.000 sehari.
Marta Irawati dari Ratu Nusantara enggan membeberkan volume penjualan propolis. “Peningkatan volume penjualan mencapai 20% per tahun”, kata Marta. Kondisi itulah yang mendorong Jeanny Komar, peternak lebah di Sukabumi, Jawa Barat, pada Januari 2010 mulai memanfaatkan propolis. Ia mengelola 1.000 koloni. Komoditas yang selama ini ia biarkan ternyata berkhasiat obat. “Obat dari yang menciptakan manusia jauh lebih bagus daripada obat bikinan manusia”, kata dr. Lutfie. (Sardi Duryatmo/Peliput: Argohartono, Nesia Artdiyasa & Tri Susanti)

Sumber :
1. www.trubus-online.co.id
2. Majalah Trubus No. 482 Edisi Januari 2010

TRUBUS-OBAT KANKER PERSEMBAHAN LEBAH

“Peluang untuk sembuh hanya 1%,” kata dokter yang memeriksa Evie Sri. Sri mengidap kanker payudara stadium III. Celakanya sel kanker mengalami metastasis ke lever. ”Rasanya seperti ditusuk-tusuk jarum”, kata Sri. Namun, sebelas bulan kemudian Evie Sri masih bugar. Dokter yang memeriksa Sri terperangah, proses pengecilan sel kanker begitu cepat.
Evie Sri masih ingat ketika tangannya meraba sebuah benjolan di payudara kanan. Itu pada Februari 2008. Perempuan 50 tahun itu tak hirau lantaran benjolan tak menimbulkan sakit. Rasa sakit bagai ditusuk-tusuk jarum itu baru ia rasakan pada April 2008 sehingga ia bergegas ke rumahsakit. Saat itulah dokter mendiagnosis Evie Sri mengidap kanker payudara stadium III. Untuk mengatasi penyakit ganas itu, doker menyarankan biopsi dan 8 kali kemoterapi.
Biaya sekali biopsi Rp3,5-juta; kemoterapi, Rp6-juta. Artinya Sri mesti menyediakan dana Rp50-juta. Padahal, di tabungan cuma tersisa Rp7,5-juta. Itu yang membuat Evie Sri dan suami bimbang. Sri melakukan tes kadar CA15-3-untuk mengetahui antigen tumor payudara di darah, sekali lagi di sebuah laboratorium. Namun, hasilnya sama: kadar CA mencapai 172,95 µ/ml; kadar normal maksimal 30 µ/ml.
Hasil uji itu membuat mental Sri melorot. Sepekan lamanya ia menangis. Toh, akhirnya kepala sekolah dasar itu tak punya banyak pilihan. Ia menjalani 8 kemoterapi dengan interval 21 hari mulai Mei 2008. Setiap menyisir, ia melihat helaian rambut menempel di sisir. Itu salah satu efek kemoterapi, selain hilangnya nafsu makan sehingga badan kurus. Setelah 4 kali kemoterapi, dokter menyatakan bahwa kanker di lever Sri sembuh.

Muncul Lagi
Setelah kemoterapi ke-8 pada September 2008, dokter menyarankan operasi pengangkatan payudara. Sri bergeming karena harus terbang ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji. Sri kaget karena benjolan di payudara kian hari kian membesar dan mengeluarkan cairan kuning. “Rasanya seperti disilet dan ditusuk kawat besar,” kata Sri.
Operasi pengangkatan akhirnya batal karena sel kanker membesar. Dokter menyarankan kemoterapi lanjutan. Menurut Dr. Henry Naland, Sp.B Onkologi, hampir semua manusia mempunyai onkogen alias gen pembawa kanker di kromosom sel. Dengan bantuan zat penyebab kanker alias karsinogen, sel normal berubah menjadi sel ganas. “Namun, sistem kekebalan tubuh yang baik bisa menghambat timbulnya kanker,” kata Henry.
Menurut Henry ada beberapa faktor yang bisa menimbulkan kanker, termasuk kanker payudara. Makanan berlemak dan kurang serat salah satu pemicu kanker. Tak hanya itu, keletihan, merokok, stres, pencemaran lingkungan, dan faktor genetika pun turut berperan dalam timbulnya kanker.
Pada Januari 2009, Sri mengkonsumsi campuran propolis, madu, dan royal jeli yang sudah diolah dalam bentuk sirup. Sri mengkonsumsi 3 kali sehari masing-masing sesendok makan. Efek yang ia rasakan, tubuh merasa nyaman, rasa nyeri seperti tusukan kawat dan teriris silet hilang. Hal penting lain, benjolan di payudara mengecil dari 4 cm menjadi 0,5 cm. Ketika memeriksakan diri, dokter sampai terheran-heran melihat perkembangan sel kanker yang mengecil.
Sitotoksik propolis ampuh mengendalikan sel kanker payudara. Propolis bermakna pelindung sarang lebah dari ancaman pihak luar. Ia bersifat desinfektan untuk mensterilkan lebah yang masuk sarang. Lebah rentan serangan virus dan bakteri. Propolis biasanya bersumber dari resin atau getah tanaman, kemudian dicampur dengan lilin dan direkat dengan air liur lebah.
Propolis yang dikonsumsi Evie Sri diuji oleh Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hasilnya, propolis kaya akan kandungan alkaloid, flavonoid sebagai antioksidan, polifenol, saponin, tanin dan quercetin. Menurut Costas Koumenis, asisten profesor di Pusat Kesehatan Baptis Universitas Wake Forest, Amerika Serikat, propolis pun kaya kandungan CEPA (Caffeic Acid Phenetyl Ester). CEPA bersifat antiperadangan dan berfungsi melindungi kerusakan sel hati akibat pemberian obat-obatan kemoterapi.
Khasiat propolis sebagai pembunuh sel kanker dibuktikan oleh Tri Yuliati SKM dari LPPT UGM. Ia menguji keampuhan propolis untuk menguji sel HeLa dan sel SiHa (kanker rahim), sel T47D (kanker payudara), serta MCF7 (kanker payudara). Hasilnya, propolis mempunyai nilai LC50 15,625-62,5 g/ml. LC50 adalah konsentrasi yang menyebabkan kematian sel kanker sebesar 50%.
Hasil serupa dibuktikan oleh Dr. drh. Pudji Astuti, M.P. dan drh. Sitarina Widyarini, M.P, Ph.D. dari LPPT UGM. Caranya, 40 tikus betina galur Sprague dawley umur 5 minggu dibagi ke dalam tiga kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok berjumlah 10 ekor.
Kelompok 1 diinduksi dengan DMBA dimetilbenz(a)ntrasen yang bersifat karsinogenik. Dalam kelenjar susu, DMBA ini akan diubah menjadi epoksida, suatu metabolik aktif perusak molekul DNA. Itu, suatu kondisi penyebab timbulnya kanker payudara. DMBA dilarutkan terlebih dahulu dalam minyak jagung dan diinduksikan dengan dosis 20 mg/kg bobot tubuh.
Kelompok II sepekan sebelum pemaparan DMBA, diberi propolis berdosis 2,5 ml/kg bb sebanyak 2 kali sehari. Tikus dalam kelompok ketiga diinduksi DMBA berdosis 20 mg/kg bb. Sepekan sebelum perlakuan tikus diberi minyak jagung yang diinduksi DMBA dengan dosis dan frekuensi yang sama dengan kelompok 2. Pemberian minyak jagung dan propolis dengan dosis yang sama tetap dilajutkan selama proses pemberian DMBA.
Hasilnya ketika diukur sebulan kemudian pada kelompok I perkembangan nodul alias benjolan pada tikus semakin membesar, mencapai 87,5% dari 8 tikus yang tersisa. Bandingkan dengan kelompok 2 dan 3 yang memberikan hasil nodul semakin mengecil masing-masing mencapai 69,23% dan 66,66% dari hewan uji. Penelitian itu pun membuktikan terjadi pengecilan nodul dari diameter 1,8 cm menjadi 0,6 cm setelah 1 bulan pemberian propolis. Hasil itu persis yang dialami Evie Sri.

Sumber : http://www.trubus-online.co.id/

PROPOLIS ATASI KOLESTEROL TINGGI DAN TEKANAN DARAH TINGGI

Ibu saya (65 tahun) menderita tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi sejak beberapa tahun yang lalu. Bisa dipastikan setiap minggu minum simvastatin (obat penurun kadar kolesterol) dan captopril (obat penurun tekanan darah).
Mulai 4 bulan yang lalu beliau rutin minum Melia Propolis dan Biyang HGH. Apa hasilnya? Sudah 3 bulan terakhir ini beliau tidak lagi minum simvastatin dan captopril sama sekali! Hebat, kan?
Kalau dulu banyak sekali makanan yang berpotensi meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol harus dihindari, maka kini beliau dapat kembali makan daging ayam dan makanan asin tanpa mengeluh sama sekali.
Benar memang, butuh biaya tambahan untuk minum Melia Propolis dan Biyang HGH secara rutin, dibandingkan dengan jika minum obat kimia. Akan tetapi demi kesehatan untuk jangka panjang, bea tambahan tersebut terhitung jauh lebih efisien daripada harus mendapat resiko komplikasi yang tentu butuh biaya lebih besar lagi untuk mengatasinya.
Tahukah Anda efek samping simvastatin dan captopril? Novel Pharmaceutical Laboratories Bogor Indonesia dalam brosurnya menyebutkan beberapa efek samping yang dapat terjadi akibat konsumsi simvastatin, antara lain:
1. Nyeri perut, konstipasi, kembung, astenia, sakit kepala, miopati dan rabdomiolisis. Pada kasus tertentu terjadi angioneurotik edema.
2. Efek samping lain yang pernah dilaporkan pada golongan obat ini antara lain:
- Neurologi : disfungsi syaraf kranial tertentu, tremor, pusing, vertigo, hilang ingatan, parestesia, neuropati perifer dan kelumpuhan syaraf perifer.
- Reaksi hipersensitif : anafilaksis, angioedema, trombositopenia, leukopenia dan anemia hemolitik.
- Gastrointestinal : anoreksia dan muntah
- Kulit : kerontokan rambut dan pruritus
- Reproduksi : ginekomastia, kehilangan libido dan disfungsi ereksi.
- Mata : mempercepat katarak dan oftalmoplegia.

Sedangkan PT Hexpharm Jaya Cipanas Indonesia dalam brosurnya menyebutkan beberapa efek samping yang dapat terjadi akibat konsumsi captopril, antara lain:
1. Proteinuria, peningkatan ureum darah dan kreatinin.
2. Idiosinkratik, rashes, terutama pruritus.
3. Neutropenia, anemia, trombositopenia.
4. Hipotensi.
Lalu apa yang mungkin terjadi jika konsumsi simvastatin dan captopril tersebut berlangsung dalam jangka lama, bahkan selama hidup akibat ketergantungan? Anda dapat memperhitungkan sendiri kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.

Salah satu pasien kami, beliau menderita hipertensi dan harus rutin konsumsi captopril sejak tahun 2005. Benar, tekanan darahnya kemudian cenderung stabil, tapi apa yang terjadi 4 tahun kemudian? Tahun 2009 beliau dinyatakan ada gangguan ginjal dan pertengahan 2010 dokter memvonis gagal ginjal sehingga harus cuci darah! Kadar kreatinin terakhir yang tercatat adalah 10 mg/dl, sedangkan kadar normal adalah 0,6-1,2 mg/dl. Beliau memutuskan menolak cuci darah dan memilih mengkonsumsi Melia Propolis karena jauh lebih aman, efisien, dan mampu menurunkan kadar kreatinin dalam ginjal secara signifikan.

Setelah mengetahui efek samping obat kimia, tidakkah Anda ingin menyarankan kepada keluarga Anda atau orang-orang terdekat Anda yang kebetulan menderita hipertensi dan atau kolesterol tinggi, untuk beralih kepada obat alami yang aman dan menyehatkan?

TRUBUS-LEBIH AMPUH BILA BERPADU

Seandainya Pandawa hanya mengandalkan kekuatan Bima dalam perang Baratayuda, mungkin dengan mudah dikalahkan Kurawa. Namun, berkat bantuan Arjuna yang mahir memanah, Nakula yang jago pedang, serta Yudistira dan Sadewa yang pandai strategi perang, Kurawa akhirnya takluk pada Pandawa.
Begitu juga penyembuhan penyakit dengan produk lebah. Menurut dr. Hafuan Lutfie, MBA, ahli apiterapis di Jakarta, produk lebah seperti propolis, royal jelly, bee pollen, dan madu lebih ampuh bila dikonsumsi terpadu. Contohnya bee pollen. Serbuk sari bunga yang dikumpulkan lebah itu mengandung protein hingga 20%. “Bee pollen lebih cocok untuk proses penyembuhan luka karena dapat mempercepat regenerasi sel-sel yang rusak,” katanya.
Khasiat bee pollen itu bisa didongkrak dengan paduan madu dan propolis untuk mengatasi penyakit akibat luka atau infeksi bakteri seperti gangguan pencernaan. Propolis berperan sebagai antibiotik alami pembunuh bakteri penyebab gangguan pencernaan. Sedangkan bee pollen memperbaiki sel-sel yang rusak akibat luka atau infeksi bakteri. Pasien cukup mengkonsumsi 15 ml atau sesendok makan madu 2-3 kali sehari, 500 mg atau setara 1 sendok teh bee pollen 2 kali sehari, dan 5 tetes propolis cair sekali sehari.

Meremajakan Kulit
Hafuan juga meresepkan bee pollen untuk mengatasi penuaan dini. “Bee pollen lebih manjur meremajakan sel-sel kulit bila dipadu royal jelly,” kata Hafuan. Hafuan meresepkan pasien mengkonsumsi 500 mg bee pollen 2 kali sehari dan 500 mg royal jelly bubuk sekali sehari. Menurut Bambang Soekartiko, produsen produk perlebahan Bina Apiari di Jakarta, royal jelly mengandung 50% protein. Bila keduanya dipadukan, kadar proteinnya semakin tinggi. “Dengan begitu regenerasi sel berimbang. Artinya jumlah sel yang mati diimbangi dengan lahirnya sel-sel baru,” kata Hafuan. Nah, bee pollen yang kaya vitamin dan asam amino berperan sebagai nutrisi sel.
Kombinasi bee pollen dan madu juga berfaedah meningkatkan kecerdasan anak. Madu berperan merangsang pertumbuhan sel-sel otak. Sedangkan bee pollen yang mengandung antioksidan dan nutrisi tinggi berperan menghubungkan jaringan-jaringan saraf di otak.Konsumsi perpaduan produk lebah ternyata gampang. Misalnya madu dikonsumsi dahulu, lalu dilanjutkan bee pollen kemudian royal jelly. “Namun, ada kalanya konsumen enggan mengkonsumsi bee pollen secara terpisah karena berbentuk granul dan rasanya kurang enak,” kata Bambang. Itu bisa disiasati dengan menghaluskan bee pollen menjadi serbuk, lalu dilarutkan dalam 100 cc air hangat. Setelah itu tambahkan madu, lalu diaduk merata dan siap dikonsumsi.
Bubuk bee pollen juga bisa dicampur langsung dengan madu tanpa dilarutkan dalam air dahulu. “Bee pollen juga bisa dikonsumsi dalam bentuk kapsul. Jadi konsumen yang tidak menyukai rasa bee pollen bisa tetap mengkonsumsi,” kata Hari Menggala, business development manager PT Ratu Nusantara. Agar lebih praktis, beberapa produsen mencampurkan bee pollen dengan produk perlebahan lain dalam satu kemasan. Contohnya PT Madu Nusantara di Jakarta yang mencampur bee pollen dengan madu. Bina Apiari di Jakarta dan Mutiara Tugu Ibu di Depok, Jawa Barat, membuat produk 3 in 1 yang mencampur bee pollen dengan madu dan royal jelly. Masing-masing produsen mencampurnya dengan dosis berbeda-beda. Mutiara Tugu Ibu misalnya, mencampur 3 kg bee pollen dalam 60 kg madu dan 1 kg royal jelly.

Tidak Larut
Namun, pencampuran bee pollen dengan madu seringkali tidak larut sempurna. Menurut Kuntadi, peneliti lebah dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam di Bogor, Jawa Barat, serbuk sari memiliki massa jenis lebih rendah ketimbang madu. Akibatnya bee pollen mengambang di permukaan madu. “Karena itu mesti diaduk dahulu sebelum dikonsumsi,” ujar Ir. Sri Hidayat, direktur Pusat Perlebahan Mutiara Tugu Ibu.
Menurut Sri Hidayat, bee pollen sejatinya bisa tercampur merata dengan madu bila ditambah bahan pengemulsi. Namun, penambahan bahan kimia sintesis dikhawatirkan berpengaruh terhadap kualitas madu dan bee pollen. “Bagi produsen justru lebih baik dibiarkan terlihat mengambang,” katanya. Dengan begitu konsumen bisa mengetahui kadar bee pollen yang ditambahkan pada madu. Bila lapisan yang mengambang tebal berarti kandungan bee pollen tinggi, begitu sebaliknya.
Selain lebih praktis, pencampuran bee pollen dengan madu dapat memperpanjang daya simpan. Jika disimpan di tempat yang terlalu lembab, serbuk sari bunga gampang terkontaminasi cendawan. “Akibatnya beraroma apek dan khasiatnya berkurang,” ujar Sri Hidayat. Sedangkan madu mengandung senyawa antibakteri dan anticendawan sehingga bee pollen terhindar cemaran organisme merugikan. Pollen pun bisa tahan hingga bertahun-tahun.
Menurut Hafuan, pencampuran produk perlebahan dalam satu kemasan memiliki kelebihan dan kekurangan. Di satu sisi konsumen lebih praktis mengkonsumsi. Namun, beberapa penderita penyakit tertentu justru mesti berhati-hati mengkonsumsi campuran produk perlebahan. “Penderita gagal ginjal sebaiknya jangan mengkonsumsi madu”, kata Hafuan. Kandungan protein yang cukup tinggi pada madu dapat memperberat kerja ginjal yang sudah lemah. Pasien seharusnya diet rendah protein, terutama bila kandungan kreatinin dalam darah atau cretiatinin clearance-nya tinggi.
Karena itu sebaiknya konsumsi bee pollen tanpa dicampur madu. Pasien yang hendak mengkonsumsi produk perlebahan mesti mengetahui pantangan penyakitnya. Seandainya aman, maka silakan pilih bee pollen yang dicampur produk lebah lain. Bila tidak, maka pilih sesuai kebutuhan untuk penyembuhan. Dengan begitu khasiat bee pollen ikut terdongkrak dan tetap aman dikonsumsi.

Sumber : http://www.trubus-online.co.id/

TRUBUS-PROPOLIS BUKTI KHASIAT DARI LABORATORIUM

Siapa tak merinding mendengar kata AIDS --menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi human immunodeficiency virus (HIV) yang memicu munculnya beragam penyakit--? Menurut data World Health Organization (WHO), sekitar 2 juta penduduk dunia meninggal akibat AIDS sepanjang 2008. Jumlah itu mungkin turun jika para pengidap AIDS mengenal propolis.
Propolis memang belum dibuktikan secara klinis bisa mengatasi HIV. Namun, berdasar riset in vitro (di laboratorium) yang dilakukan para peneliti dari University of Minnesota, Minneapolis, Amerika Serikat, propolis berpotensi meningkatkan kekebalan tubuh para penderita HIV/AIDS. Tim peneliti menduga zat antiviral yang terkandung dalam propolis menghambat masuknya virus ke dalam CD4+ limfosit.
Propolis dosis 66,6 μg/ml dalam kultur sel CD4+–sel T dalam sistem kekebalan yang memiliki reseptor CD4 mampu menghambat ekspresi virus HIV maksimal 85%. Lazimnya pada penderita HIV/AIDS, virus mematikan itu menginfeksi sel bereseptor CD4 dan merusaknya. Makanya, jumlah sel ber-CD4 pada penderita HIV/AIDS turun jauh di bawah angka normal. Pada orang sehat, jumlahnya sekitar 500–1.500/mm3 darah.

Penyakit Berat
Berdasarkan riset di luar maupun dalam negeri, propolis memang terbukti ampuh melawan beberapa penyakit berat. Dr. dr. Eko Budi Koendhori, M.Kes., dari Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR), misalnya, membuktikan lem lebah itu membantu menekan kerusakan jaringan paru pada mencit yang diinfeksi Mycobacterium tuberculosis --bakteri penyebab penyakit tuberculosis (TBC)--.
Dari 100 mencit yang diinfeksi M. tuberculosis, tikus yang diberi kombinasi Isoniasid --obat antituberculosis-- 25 mg/kg bobot badan dan propolis menunjukkan peningkatan kadar interferon γ. Interferon γ berperan mengaktifkan sel makrofag yang membunuh bakteri TBC. Mencit yang hanya diberi Isoniasid mengalami peningkatan kerusakan paru dari minggu ke-5 hingga ke-12. Sementara kondisi paru mencit yang diberi Isoniasid dan propolis dosis 800 mg pada minggu ke-12 sama seperti pada minggu ke-5.
Propolis berperan meningkatkan kekebalan penderita sehingga kerusakan jaringan dapat ditekan. Obat standar bekerja secara langsung menyerang bakteri TBC. Nah, kombinasi obat dan propolis mematikan bakteri TBC sekaligus mengurangi kerusakan paru-paru akibat serangan bakteri. “Propolis sangat bagus untuk meningkatkan sistem imun. Selain itu saya duga memiliki kemampuan antikanker,” tutur Eko.

Kanker
Dugaan Eko tidak meleset. Berdasar riset yang dilakukan di laboratorium Pengujian dan Penelitian Terpadu (LPT) UGM, produk propolis yang diteliti dapat menghambat sel kanker HeLa (sel kanker serviks), Siha (sel kanker uterus), serta T47D dan MCF7 (sel kanker payudara) dengan nilai IC50 berkisar 20-41 µg/ml. Artinya, propolis dosis 20-41 µg/ml dapat menghambat aktivitas 50% sel kanker dalam kultur.
Itu sejalan dengan penelitian dr. Woro Pratiwi, M.Kes. Sp.PD., dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM). Propolis yang diberikan selama 1 bulan memiliki efek antikanker dalam organisme hidup. Itu ditunjukkan dengan menurunnya jumlah nodul atau tonjolan tumor dan menurunnya aktivitas proliferasi (penggandaan) sel tumor kelenjar payudara pada mencit.
Polifenol dan flavonoid, sebagian senyawa yang terkandung dalam propolis, kemungkinan berperan menghambat proliferasi sel kanker. Menurut Dr. Edy Meiyanto dari Fakultas Farmasi UGM, flavonoid biasanya mempunyai struktur khas yang mampu menghambat protein kinase yang digunakan untuk proliferasi sel. Jika protein kinase ini dihambat, proses fisiologi sel pun terhambat sehingga sel melakukan apoptosis alias membuat program bunuh diri.
“Senyawa golongan flavonoid dan polifenol yang ada dalam propolis juga memiliki efek antioksidan dan antitrombositopenia,” kata Prof. Dr. Mustofa, M.Kes. Apt. dari Bagian Farmakologi & Toksikologi FK UGM. Penelitian tim FK UGM menunjukkan sediaan propolis yang diuji mampu mencegah penurunan trombosit pada mencit yang diinfeksi Plasmodium berghei (salah satu parasit penyebab malaria pada mamalia selain manusia). Dosis optimal 5 ml/kg bobot badan juga mampu meningkatkan jumlah eritrosit hingga 37% setelah 8 hari pemberian.

Aman
Khasiat lain propolis yang sudah dibuktikan lewat riset yaitu efek antimikrobanya. Uji yang dilakukan Eko pada 2007 menunjukkan propolis mampu membunuh 26 isolat bakteri Staphylococcus aureus penyebab infeksi pada kulit dan saluran pernapasan serta Escherichia coli penginfeksi saluran pencernaan. Propolis dosis 10% dan 20% mampu membunuh seluruh sampel kedua jenis bakteri.
Penelitian serupa oleh Dr. Jessie Pamudji di Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung membuktikan efek antibakteri propolis terhadap S. aureus dan Propionibacterium acnes (biang jerawat). “Itu karena propolis mengandung senyawa yang bersifat antimikroba yaitu flavon pinocembrin, flavonol galangin, dan asam kafeat,” ujar Jessie.
Yang terpenting, riset membuktikan propolis aman meski dikonsumsi dalam jangka panjang. Menurut Dra. Mulyati Sarto, M.Si. dari LPT UGM, toksisitas propolis sangat rendah. “Mencit yang diberi propolis tiap hari selama 1 bulan dengan dosis normal, fungsi dan kondisi organ tubuhnya tetap bagus, tidak bermasalah,” ujarnya. (Tri Susanti/Peliput: Faiz Yajri, Nesia Artdiyasa & Rosy Nur Apriyanti)

Sumber : Majalah Pertanian Trubus No. 482 Edisi Januari 2010

BUKTI ILMIAH KHASIAT PROPOLIS

Propolis sangat efektif untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan melawan bakteri yang resisten terhadap antibiotik buatan manusia. Dalam sebuah tes ilmiah dengan cell-culture test, propolis terbukti sangat efektif melawan:
1. Bakteri patogen jenis gram positif seperti Staphylococcus sp. (antara lain penyebab infeksi saluran kencing).
2. Clostridium sp. (antara lain penyebab gangguan perut/gastrointestinal).
3. Corynebacterium diphtheriae (penyebab diphtheriae).
4. Jenis-jenis Streptococcus sp. (antara lain penyebab infeksi tenggorokan, infeksi sinus dan scarlet fever).
Bakteri gram negatif yang juga efektif dilawan dengan propolis antara lain Klebsiella pneumonia (penyebab pneumonia dan bronchitis) dan Pseudomonas sp. (antara lain penyebab infeksi pada luka).
Bukti ilmiah lain, sebagaimana dipublikasikan di Archives of Pediatric and Adolescent Medicine, dimana 430 anak secara random diterapi dengan propolis selama musim dingin lalu dibandingkan dengan anak lain yang diberi obat buatan pabrik. Musim dingin dipilih karena pada musim ini pada umumnya anak-anak mudah terkena infeksi saluran pernafasan. Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa anak-anak yang diberi propolis terkena infeksi saluran pernafasan 55% lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak lain yang mendapatkan obat dari pabrik.
Penelitian-penelitian lain yang dilakukan di Belanda, Rumania dan Polandia menunjukkan hasil yang sejalan dengan penelitian tersebut di atas. Penggunaan propolis untuk pencuci mulut (mouth rinses) ternyata juga sangat efektif untuk menghentikan pertumbuhan bakteri-bakteri yang secara umum berada di mulut. Bakteri-bakteri ini pada umumnya menyebabkan kerusakan gigi, penyakit gusi, cavities dan plaque pada gigi. Penelitian ilmiah yang menunjang hal ini telah dilakukan antara lain di Brasil dan Jepang.
Penelitian di Jepang bahkan menunjukkan bukti lain, bahwa pasien bedah mulut yang kemudian menggunakan propolis sebagai pencuci mulut mengalami proses penyembuhan yang lebih cepat, lebih bersih dan rasa sakit/inflamasi yang sangat berkurang dibandingkan pasien lain yang menggunakan pencuci mulut buatan pabrik.
Propolis yang dicampur dengan madu terbukti menyembuhkan luka lebih cepat daripada Silver Sulfadiazine (SS). Di Brasil bahkan propolis telah digunakan untuk pengobatan AIDS karena terbukti menghambat replikasi virus HIV. Penelitian di State Medical University of Ukraina juga membuktikan, seluruh pasien yang terkena Herpes Simplex Infection berhasil disembuhkan dengan propolis.
Penelitian-penelitian lain di berbagai negara tidak henti-hentinya menemukan bukti baru atas efektifitas propolis sebagai obat untuk berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan masuknya bahan kimia berbahaya ke dalam tubuh (keracunan).
Ada 5 alasan mengapa propolis dapat menjadi obat:
1. Propolis mengandung lebih dari 180 phytochemicals, antara lain flavonoid, berbagai turunan asam orbanic, phytosterols, terpenoids dan sebagainya. Zat-zat ini terbukti memiliki berbagai sifat anti-inflamatory, antimicrobial, antihistamine, antimutagenic dan anti-allergenic.
2. Flavonoid yang ada dalam propolis selain bersifat antioksidan yang mencegah kanker, juga mampu menumbuhkan jaringan. Kandungan propolis yang meningkatkan tumbuhnya jaringan tersebut antara lain sebagai akibat dari sifat tissue strengthening dan regenerative effect dari quercetin, kaemferol, epigenin dan luteolin.
3. Propolis memiliki sifat antibiotik, antara lain disebabkan oleh berbagai turunan asam organic seperti cinnamic, ferrulic, benzoic, caffeic, coumaric, terpenes dan turunan-turunan berikutnya seperti limonene, p-cymene, eugenol, galangin dan quercetin.
4. Propolis memiliki sifat antifungal (antijamur) yang dihasilkan oleh phytochemicals seperti flavonoids, pinocembrin, quercetin, sakauranetin dan sebagainya.
5. Propolis memiliki sifat antivirus yang berasal dari turunan-turunan asam organik seperti Caffeic Acid Phenethyl Ester (CAPE).

SERTIFIKAT HALAL GREEN PROPOLIS

CARA PAKAI PROPOLIS, PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN DAN TIDAK

CARA MENGGUNAKAN PROPOLIS

Ada 3 cara menggunakan propolis untuk penyembuhan :
1. Diminum
Beberapa tetes propolis dicampur dengan seperempat gelas air matang, diaduk hingga rata (jangan menggunakan wadah dan pengaduk dari logam), kemudian diminum sampai habis. Jumlah tetes disesuaikan dengan jenis penyakit, stadium/tingkat keparahan, usia serta kondisi pasien secara umum.
Sebagaimana propolis-propolis cair yang lain, Melia Propolis rasanya sedikit pahit dan agak sepat. Oleh karena itu jika si pasien telah terbiasa dengan rasa tersebut, ia boleh langsung meneteskan ke mulut tanpa dicampur dengan air. Terserah mana yang lebih mudah dan lebih nyaman baginya.
Propolis boleh dikonsumsi bersama dengan obat-obatan lain, baik obat herbal maupun obat kimia.
2. Dioleskan
Untuk luka luar seperti tersayat benda tajam, borok, luka diabetes, luka kanker, serta jenis-jenis luka luar lainnya, propolis dioleskan secara merata pada bagian yang terluka. Sebelum itu luka harus dibersihkan dari kotoran. Akan lebih baik jika luka tersebut disterilkan menggunakan alkohol atau cairan infus.
Untuk luka diabetes, sebaiknya daging-daging di sekitar luka yang sudah rusak atau membusuk atau mati, dibuang lebih dulu hingga bersih, baru kemudian propolis diteteskan dan dioleskan secara merata pada seluruh permukaan luka.
3. Diteteskan
Untuk sakit mata, telinga, sinusitis, dan yang semacamnya, propolis dapat diteteskan langsung atau sedikit dicampur air jika khawatir akan terasa agak pedih.


PENYAKIT YANG DAPAT DAN YANG TIDAK DAPAT DISEMBUHKAN MENGGUNAKAN PROPOLIS

PENYAKIT YANG DAPAT DISEMBUHKAN
Bukti-bukti nyata menunjukkan bahwa --dengan ijin Allah-- propolis dapat menyembuhkan berbagai penyakit kronis yang sulit diobati, dan kini marak digunakan untuk pengobatan di Amerika Serikat. Berikut ini adalah penyakit yang direkomendasikan oleh para dokter yang dapat diobati menggunakan propolis:


Harun Yahya (ilmuwan muslim paling terkemuka dari Turki) menjelaskan bahwa propolis yang dihasilkan lebah memiliki kegunaan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Roy Kupinsel (Maitland, Florida, USA) mengatakan bahwa propolis adalah antibiotik yang melawan hampir semua penyakit tanpa efek samping.

Prof. Arnold Beckett (ahli kimia Inggris) mengatakan bahwa propolis adalah obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang diakibatkan oleh virus, bakteri dan jamur.

Bagaimana propolis bekerja sehingga mampu memberikan efek positif atas berbagai penyakit?
1. Propolis menetralkan racun dalam tubuh (detoksifikasi)
2. Propolis merupakan antioksidan kuat (anti kanker, tumor, kista dan yang semacamnya).
3. Propolis meningkatkan sistem kekebalan tubuh (imunitas), melindungi tubuh dari bermacam peradangan dan alergi.
4. Propolis merupakan antibiotik alami, efektif mengatasi penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur.
5. Propolis memperkuat sel dan mempercepat regenerasi sel.

APAKAH PASTI SEMBUH?
Apakah kita dapat menjamin bahwa semua penyakit di atas dapat disembuhkan menggunakan propolis? Tentu tidak! Tak ada seorangpun yang dapat menjamin dan memastikan kesembuhan atas suatu penyakit, karena hak memberikan kesembuhan semata-mata ada di tangan Allah.
Manusia hanya diwajibkan berusaha, dan kita akan berusaha dengan obat yang sebaik-baiknya. Propolis adalah obat yang sangat baik, yang telah dikenal sejak jaman purba hingga sekarang. Khasiat propolis telah diteliti dan diakui oleh para pakar dari berbagai belahan dunia. Para akademisi dari berbagai perguruan tinggi dan para praktisi kesehatan telah membuktikan efektivitas propolis melawan penyakit-penyakit berbahaya. Fakta juga menunjukkan, jutaan pasien berhasil disembuhkan menggunakan propolis.
Satu lagi kelebihan propolis yang perlu kita catat, produk lebah ini terbukti aman dikonsumsi dalam jangka panjang tanpa efek samping apapun. Oleh karena itu propolis dapat menjadi pilihan utama untuk menggantikan obat-obatan kimia, apalagi bagi para pasien yang mengalami ketergantungan obat.

PENYAKIT YANG TIDAK DAPAT DISEMBUHKAN
Meskipun demikian, kita tidak mengingkari bahwa ada penyakit-penyakit tertentu yang tidak dapat disembuhkan menggunakan propolis atau seandainya bisa, kita masih belum mengetahui seberapa efektifnya. Penyakit-penyakit tersebut antara lain:
1. Penyakit keturunan dan bawaan, seperti keterbelakangan mental, kelainan fungsi organ tubuh, buta warna, hemofilia, dan lain-lain.
2. Penyakit karena mutasi gen, seperti cacat fisik karena radiasi.
3. Kerusakan organ yang secara teori sudah tidak dapat dipulihkan seperti sediakala, misalnya kerusakan ginjal dan pankreas yang terlampau parah, stroke karena pembuluh darah yang pecah, kerusakan kornea mata yang mengakibatkan kebutaan, dan lain-lain.
4. Penyakit komplikasi yang sudah terlampau parah.

Pada kasus-kasus tertentu, propolis tidak menunjukkan reaksi yang positif atas penyakit-penyakit seperti gangguan ginjal, jantung, maag, dan lain-lain. Kenapa demikian? Ada beberapa kemungkinan, tapi yang pasti bukan karena propolis tidak bermanfaat atau sama sekali tidak bereaksi.

Kemungkinan-kemungkinan itu antara lain:
1. Organ tubuh telah mengalami kerusakan yang parah, sehingga pemberian obat hanya menimbulkan sedikit reaksi, tidak sebagaimana yang diharapkan, misalnya penderita diabetes yang pankreasnya rusak berat atau penderita gangguan ginjal yang ginjalnya sudah tidak berfungsi atau hampir tidak berfungsi.
2. Pola makan yang kurang diatur sebagaimana yang disarankan paramedis.
3. Pemberian dosis propolis yang terlalu rendah.
Propolis yang dikeluarkan oleh masing-masing perusahaan memiliki kekentalan atau kandungan propolis murni yang berbeda-beda, selain kualitas yang berbeda pula. Melia Propolis memiliki kandungan 150 mg propolis murni tiap ml-nya. Melia Propolis adalah green propolis yang diakui sebagai jenis propolis terbaik di dunia.
4. Konsumsi propolis yang tidak tertib sebagaimana yang ditentukan.
5. Tergesa-gesa menghentikan konsumsi propolis setelah pemakaian 1-2 botol, karena merasa belum mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Sebagai ilustrasi, misalkan seorang dokter memberikan 12 butir tablet yang harus diminum 1 tablet 3 kali sehari sampai habis. Apakah kira-kira penyakitnya akan sembuh jika ia hanya minum 2 tablet saja?
Banyak pula di antara pasien yang benar-benar mengalami kemajuan yang sangat positif setelah konsumsi propolis, tapi menghentikan pemakaian sebelum penyakitnya benar-benar tuntas. Hal seperti ini seringkali terjadi. Ini dapat menyebabkan penyakit yang diderita mudah kambuh, sehingga proses penyembuhan memakan waktu lebih lama.